Di dalam sebuah gedung perkantoran tentunya banyak benda-benda penting yang tersimpan di beberapa ruangan. Semakin banyak ruangan yang menyimpan benda-benda penting maka semakin tinggi kebutuhan sistem keamanan gedung tersebut.
Rasanya kurang efisien jika tugas itu di kerjakan oleh tenaga manusia. Misalnya dalam suatu gedung terdapat puluhan ruangan, untuk memaksimalkan keamanan tentunya diperlukan puluhan tenaga manusia untuk berpatroli di setiap ruangan itu.
Untuk mempermudah hal tersebut, sebaiknya digunakan suatu alat pada setiap ruangan. Dengan sistematis digambarkan sebagai berikut, dalam setiap ruangan terdapat alat pendeteksi gerakan dibantu dengan adanya kamera (CCTV). Gedung tersebut hanya membutuhkan satu ruang pusat keamanan yang bisa memonitor setiap ruang tersebut. Ketika sensor dari alat ini mendeteksi adanya suatu gerakan maka alat ini akan mengisyaratkan/menginformasikan ke ruang pusat keamanan, isyaratnya bisa berbentuk suara dan cahaya (lampu), isyarat hanya terjadi di ruang pusat keamanan bukan di tempat di mana alat tersebut disimpan. Dengan adanya isyarat, pihak security di ruang pusat keamanan bisa memonitor dan segera mengambil tindakan.
Tujuan dan manfaat dari sistem adalah untuk mengurangi bahkan mencegah tindak kejahatan pada lingkungan gedung perkantoran atau rumah tinggal dengan menggunakan sistem yang sederhana. Selain itu sistem ini juga berkemampuan untuk mencatat dan merekam waktu dari kejadian yang terdeteksi oleh sensor infrared. Karena komponen ini dilengkapi dengan perangkat lunak yang bisa mencatat waktu kejadian dan menyimpannya dalam database, sehingga bisa ditelusuri riwayat kejadian dengan melihat file logging.
Sesuai dengan namanya Infrared Move Detector, alat ini bekerja dengan cara mendeteksi gerakan dengan menggunakan PIR KC7783R. Ketika gerakan terdeteksi alat ini mengirimkan teganan dengan level ‘high’ melalui interface port paralel. Cara kerja sistem akan di jelaskan dengan blok diagram pada gambar dibawah.
Sebelum mengirimkan tegangan level ‘high’, ketika mendeteksi adanya gerakan alat ini secara otomatis menyalakan LED dan mengaktifkan Buzzer sebagai output langsung dari komponen perangkat keras.
Pada bagian perangkat lunak, ada dua bagian utama yang bekerja dalam sistem ini, form seperti pada gambar di bawah yang berfungsi sebagai pengingat atau seruan.
Formini merupakan form awal, dalam form ini terdapat jam analog yang menunjukkan waktu sesuai dengan set waktu pada komputer karena catatan waktu diambil langsung dari sistem.
Ketika alat pendeteksi menerima sinyal adanya gerakan maka form ini akan berubah menjadi seperti pada gambar selanjutnya, formini berfungsi sebagai pengingat dan seruan bahwa alat mendeteksi adanya gerakan sehingga petugas keamanan yang berada di ruang pusat keamanan bisa segera mengambil tindakan. Tampilan ini tidak akan berhenti sebelum tombol STOP di klik.
Hasil Uji Coba dan Pembahasan
Pengujian kepekaan sensor dilakukan dengan cara mencoba alat dengan dua suhu yang berbeda dan dalam intensitas cahaya yang berbeda. Maka pengujian alat dilakukan sebanyak empat kali. Pengujian dilakukan pada empat kasus menghasilkan data-data sebagai berikut :
a. Alat diuji dalam ruangan tanpa AC, suhu sekitar 32°C dan ruangan terang.
Data Hasil Pengujian Pada suhu 32°C dalam ruang terang
OBJEK | Jarak Maksimal Terdeteksi | Sudut |
Manusia | 3 Meter | 60° |
Besi | 2 Meter | 45° |
Kayu | 2 Meter | 45° |
Plastik | 2 Meter | 45° |
Kertas | 2 Meter | 45° |
b. Alat diuji dalam ruangan tanpa AC, suhu sekitar 32°C dan ruangan gelap.
Data Hasil Pengujian Pada suhu 32°C dalam ruang gelap
OBJEK | Jarak Maksimal Terdeteksi | Sudut |
Manusia | 3 Meter | 60° |
Besi | 2 Meter | 45° |
Kayu | 2 Meter | 45° |
Plastik | 2 Meter | 45° |
Kertas | 2 Meter | 45° |
c. Alat diuji dalam ruangan ber-AC, suhu pada AC diset pada 18°C dengan keadaan ruangan terang.
Tabel 3. Data hasil pengujian pada suhu 18°C dalam ruang terang
OBJEK | Jarak Maksimal Terdeteksi | Sudut |
Manusia | 4 Meter | 70° |
Besi | 2,5 Meter | 55° |
Kayu | 2,5 Meter | 55° |
Plastik | 2,5 Meter | 55° |
Kertas | 2,5 Meter | 55° |
d. Alat diuji dalam ruangan ber-AC, suhu pada AC diset pada 18°C dengan keadaan ruangan gelap.
Tabel 4. Data hasil pengujian pada suhu 18°C dalam ruang gelap
OBJEK | Jarak Maksimal Terdeteksi | Sudut |
Manusia | 4 Meter | 70° |
Besi | 2,5 Meter | 55° |
Kayu | 2,5 Meter | 55° |
Plastik | 2,5 Meter | 55° |
Kertas | 2,5 Meter | 55° |
Sensor pendeteksi gerakan ini tidak terpengaruh oleh perbedaan intensitas cahaya, sekalipun keadaan dalam ruangan gelap pekat sensor ini tetap bisa mendeteksi gerakan seperti dalam keadaan ruangan terang.
Sensor gerakan ini terpengaruh oleh suhu. Sensor ini bisa bekerja lebih baik dalam keadaan suhu yang dingin atau dalam ruangan ber-AC. Jika keadaan ruangan hangat kepekaan dari sensor ini akan berkurang.
Sensor ini selain mendeteksi infrared yang dipancarkan manusia juga mendeteksi gerakan objek benda mati. Ada perbedaan dalam pendeteksian dua objek yang berbeda.
Ketika yang terdeteksi adalah manusia sensor ini akan merespon meskipun orang itu tidak bergerak, selama infrared dari orang itu masih terpancar maka sensor ini akan terus mendeteksi infrared dari tubuh manusia (makhluk hidup). Ketika yang terdeteksi adalah benda mati, sensor ini baru akan merespon jika objek itu bergerak. Jika objek tidak digerakkan maka sensor tidak akan merespon lagi. Sensor ini akan terus merespon jika objek benda mati yang terdeteksi terus digerakkan.
Ketika yang terdeteksi adalah manusia sensor ini akan merespon meskipun orang itu tidak bergerak, selama infrared dari orang itu masih terpancar maka sensor ini akan terus mendeteksi infrared dari tubuh manusia (makhluk hidup). Ketika yang terdeteksi adalah benda mati, sensor ini baru akan merespon jika objek itu bergerak. Jika objek tidak digerakkan maka sensor tidak akan merespon lagi. Sensor ini akan terus merespon jika objek benda mati yang terdeteksi terus digerakkan.
Sumber : Dr Eri Prasetyo Wibowo
0 komentar untuk Desain Sistem Keamanan Gedung Menggunakan Pendeteksi Gerakan dengan Sensor Infra Red